Manfaat Membaca dan Menulis

Sejak saya berumur empat tahun, saya selalu dibiasakan untuk membaca oleh ayah saya. Karena menurut beliau, membaca merupakan sebuah pondasi dasar pada setiap keterampilan terutama keterampilan akademik. Beliau mengajarkan kebiasaan membaca kepada anak-anaknya sejak kecil. Karena menanamkan kebiasaan baik dalam diri seseorang adalah mulai dari masa kecilnya. Sebab membaca juga dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami berbagai konsep dengan mudah, juga dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis terhadap anak-anak. Terbukti bahwa anak yang gemar membaca dapat lebih berkonsentrasi daripada mereka yang tidak gemar membaca.

Membaca mungkin merupakan hal yang sangat sederhana, namun memiliki manfaat yang teramat menguntungkan. Membaca dapat membantu untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan. Seperti halnya membaca buku tentang agama yang dapat mengajarkan dan menumbuhkan pemikiran religius. Membaca buku motivasi, serta membaca buku tentang pengetahuan-pengetahuan lainnya yang tidak kalah penting.

Namun sayangnya seiring berjalannya waktu, membaca menjadi suatu budaya yang langka untuk dijumpai dikalangan masyarakat modern yang hidup di era globalisasi ini. Masyarakat kini lebih menyukai hal-hal yang bersifat praktis. Padahal membaca dapat menghasilkan manfaat yang sangat besar. Terlebih dikalangan mahasiswa. Sebagai mahasiswa, membaca dan menulis sangatlah penting dan seharusnya dijadikan sebuah kebiasaan. Melihat fungsi mahasiswa sebagai pelaku pemecahan dan terobosan untuk membantu masyarakat. Mahasiswa juga sebenarnya dituntut untuk peka terhadap sekitar dan memikirkan ide pemecahan masalah.

Seperti halnya yang saya temui di sebuah perpustakaan yang terdapat area wifi, sehingga internet gratis dapat diakses dengan lebih mudah. Nyatanya, area wifi jauh lebih banyak dipadati oleh pengunjung ketimbang rak-rak yang berisi buku. Mengingat budaya membaca yang mulai luntur, terlintas bagaimana cara menanamkan budaya tersebut kembali? Sebenarnya poin terpentingnya adalah kesadaran dari setiap masing-masing individu akan betapa pentingnya membaca. Yang menjadi masalah adalah kesadaran itu seakan terabaikan. Mereka jauh lebih memilih untu fokus denngan gadget dan media sosial. Sebenarnya bermain gadget dan media sosial juga dapat menguntungkan bila digunakan dengan tepat. Contohnya adalah blog. Blog selain dapat digunakan untuk mencari sumber informasi juga dapat digunakan untuk menulis dan menyebarluaskan informasi.

Seperti dosen saya yang kini mengajarkan kebiasaan menulis kepada mahasiswanya. Beliau mencoba kembali menumbuhkan semangat untuk membaca dan menulis. Misalnya dengan memberikan tugas wajib menulis dan memposting tulisan di blog. Maka mahasiswa mau tidak mau harus mengerjakan tugas menulis di blog dan perlahan mulai mengusir rasa malasnya untuk menulis.

Sama halnya seperti membaca, menulis juga menjadi hal yang sangat penting. Menulis merupakan sebuah kegiatan untuk mengeluarkan ide atau gagasan yang kita miliki. Sebagian orang beranggapan bahwa menulis hanya untuk orang yang mempunyai bakat merangkai kata-kata indah. Padahal sebenarnya semua orang dapat menulis dan menyampaikan ide serta gagasan lewat tulisannya.

Oleh karenanya, membaca dan menulis merupakan satu kesatuan yang berkaitan erat. Karena dengan membaca dapat meningkatkan kosakata seseorang juga menambah kemampuan untuk berkomunikasi. Seseoorang yang tidak gemar membaca akan mengalami kelangkaan kosakata ketika membuat tulisan. Membaca juga meningkatkan imajinasi seseorang untuk berfikir lebih kreatif. Dengan tidak adanya kegemaran membaca, seseorang akan menjadi malas untuk memikirkan pemecahan dari suatu masalah. Malas untuk memikirkan gagasan yang baru dan mengekang kreativitas otak untuk berpikir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BaKkar Membawa “Karinding” Hidup Kembali